Now what?
March 07, 2017I love mondays. Dimana senin yang lalu menjadi penutup masa perkuliahanku, secara tidak resmi.
Aku ingin semuanya berjalan sempurna, Aku balajar dengan sangat keras hingga rambut lebatku pun rontok setengah mati :(
Meskipun dihadapan teman-temanku aku selalu merendah dan sok-sokan pesimis, namun sejujurnya aku sangat berambisi. Aku harus melakukan sebaik-baiknya mahasiswa yang sangat baik dalam sidang, sampai gatau lagi gimana cara menjelaskannya. Pokoknya aku sangat berambisi deh.
Giliran sidangku, aku tidak tegang. Aneh gak sih?
Namun begitu kedua temanku yang di sidang, aku begitu khawatir. Karena aku tahu persis apa yang tertulis di thesis tersebut hingga kesalahan-kesalahan di dalamnya. Tapi tak apa. Yang penting kami lulus bersama.
Dan dengan bertambah panjangnya namaku-yang-sudah-tidak-sembilan-huruf-lagi ini, maka akan menjadi suatu kehormatan bagiku untuk menyampaikan syukur kepada,
Allah. الرحمن. الرحيم
Dengan segala kekusyukan aku hanya memohon, berilah kekuatan. Sekeras apapun aku belajar, aku merasa sangat lemah. Benar-benar lemah hingga aku tidak tahu lagi mau minta apa sama Tuhan. Terima kasih Ya Allah atas kekuatan yang telah diberikan. Dan terima kasih atas orang-orang tulus yang dititipkan dalam hidupku.
Mama, Ayah.
Yaampun, jadi apa aku tanpa kalian. Dengan segala kesabaran dan kemarahan dan empowerment (apasih ini indonya?!) yang kalian berikan pada anak sepertiku. :( Pasti merepotkan. Namun gelar ini adalah pencapaian bagi kalian. Setelah berhasil membesarkan anak pertama yang meraih sarjana. Masih ada keberhasilan lainnya yang hendak aku persembahkan di masa depan. Panjang umurlah :)
Bu Jurike V Moniaga.
Dosen pembimbing sekaligus penguji yang paling ditakuti sejagad IT Binus. Yang membuat proses pembimbinganku bagaikan memes tahilalats. Namun, entah apa jadinya skripsiku tanpa kata-kata "Aduhh judul kalian jelek banget ya, ganti.". Yang selalu khawatir dan on point dalam mengomentari betapa buruknya penulisan skripsi kami hingga harus revisi berjuta kali dan extend pengumpulan softcover huhu. Namun tanpa perjuangan yang seperti ini ditambah motivasi yang luar biasa agar kami push ourselves beyond our own limits, lulusku mungkin hanya akan sekedar lulus. Terima kasih banyak dosen pembimbing terbaik yang dibutuhkan oleh semua mahasiswa berambisi.
Geng tanpa nama yang kusebut friendship.
Niza, Jaya, Affan, Rayhan. Sejak hari pertama FEP, hingga hari kelulusan. Dalam suka maupun duka, Dalam bokek hingga keterlaluan bokeknya sampai hanya makan di warteg termurah, lalu diare. Dibalik lahirnya nilai A hingga SP yang memalukan. Dalam kebencian terhadap mantan satu sama lain. Dalam perlindungan saat aku mulai berhijab. Dalam seluruh dompet yang dikuras untuk menonton konser ku bersama paduan suaraku yang lagu-lagunya membingungkan. Dalam segala doa untuk memiliki teman yang (kayaknya sih) selalu ada, saat benar-benar dibutuhkan. Terima kasih
p.s : Niz inget ga sih lo waktu kita mempertaruhkan harga diri dengan taruhan minta foto sama cowo yang baru kita kenal di semester baru, hanya demi roti sobek sebelas ribu rupiah. BUT I WON ANYWAYS SOOO HEHE <3
Sinarmas squad.
Anggun, Toni, Rayhan (lagi), Wilson, Vincent, Henchan, Marcello, dan Kenny. Jika bukan karena takdir, lalu apa? Disinilah aku belajar tentang takdir Tuhan yang luar biasa hebatnya. Bagaimana tidak? Aku adalah mahasiswi program reguler biasa, yang pada satu kesempatan langka, diterima di perusahaan ini disaat perkuliahan semester 6 sudah dimulai. Diluar fakta bahwa tidak ada rekan kerja yang sempurna, kalian adalah teman-teman yang luar biasa. Luar biasa recehnya, masyaAllah sampai mau muntah. Tapi memang jokes seperti itulah selera humorku huhu. Pokoknya kalian adalah tawa dalam tangis hingga tangisan dalam tawaku deh hehe. Aku bahkan gatau mau ngomong apa karena satu tahun dikurung bersama kalian, setiap hari, 8 am hingga 17 pm. The best working squad anyone would hoped for; gak deng. Terima kasih telah membuatku mencapai berat badan tertinggiku.
p.s : Aneh dah kita udah sarjana tapi masih ada kontrak magang aja. Tapi gapapa yang penting digaji hhhe :(
Paramabira 2013 ft. Sally.
Stefany, Fadjri, Amik, Adit dan Sally. Apa sih definisi aku bagi kalian? Gadis biasa diantara talenta-talenta hebat ini? Yang selalu membuatku mempertanyakan kemampuanku sendiri dalam menyanyikan lagu-lagi 4 suara yang membuat mamaku bergidik (apapun lagunya, mamaku akan menganggap itu adalah lagu gereja. Dia marah :" ) Terima kasih atas 3 tahun yang penuh dengan passion dan musik. Serta setiap tekanan juga kerja keras yang berbuah kepuasan batin yang luar biasa indahnya. Sampai jumpa di Belgia, inspirasiku. Eh, I mean di latihan rutin.
Aku sudah sarjana. Sekarang apa?
1 comments
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete