Pagi dan Syukur

May 31, 2017


3.30, aku terbangun dari tidur lelapku dengan kagetnya akibat satpam kompleks yang sungguh semangat memukul-mukul tiang listrik sembari berteriak, "Saooor! Saooorrr!". 
Tiba-tiba aku teringat sesuatu, "Eh mampus gua lupa mandi wajib!".
Ya, hari ini adalah hari pertamaku berpuasa setelah melewatkan 4 hari pertama dengan makan siang diam-diam dibalik tirai cafetaria kantor client.
Pagi ini dingin sekali. Benar-benar deh, menggigil. Lalu pagi ini tepat pukul 8, ketika aku duduk dibangku kereta, aku merasakan hangatnya sinar matahari menyapa kulit punggungku. Mungkin ini pertama kalinya aku memuja kehangatannya, yang lembut dan menenangkan.

Stasiun Jakarta Kota.
Ini adalah satu minggu pertamaku bekerja di perusahaan impian yang dulu bahkan tidak berani kuimpikan. Aneh ya. Mungkin karena aku terlalu rendah diri saat itu. Satu minggu ini pula aku merasakan perjalanan Depok-Pluit melalui Stasiun Jakarta Kota. Betapa indahnya kota tua ini. Benar-benar deh. Setiap pagi kusibukkan lisanku untuk memuja arsitektur kuno kota Jakarta. Dan yaampun, keretanya itu loh. Tertib sekali. Selama tiga tahun aku berdesakkan di dalam gerbong kereta tanah abang bersama emak-emak galak yang rusuhnya minta ampun, baru minggu ini kurasakan betapa nikmatnya naik kereta ke Jakarta Kota. Jauh memang jaraknya. Namun sungguh terbayar dengan ketertiban dan keindahan yang menyapa pagiku, lima hari dalam seminggu. Ah, seperti turis saja aku ini. :')

Sesampainya di kantor client, ku tata rapih laptop dan buku di meja. Siap untuk bekerja. Sambil cek email yang kutinggal semalaman, aku iseng saja membuka hpku mulai menelpon Dr. Kun untuk yang ke sejuta kalinya. Dan betapa kagetnya aku ketika mendengar suara, "Halo..", alih-alih, "Maaf, nomor yang anda tuju sedang sibuk" seperti yang biasa ku dengar pada sejuta telepon sebelumnya. Sampai tertegun aku dibuatnya.
Lalu dengan hati berdebar, ku buat appointment dengan sang dermatologist untuk Jumat minggu depan. Seperti menelpon pacar saja. Mendebarkan. Hhhhhh
Setelah menelpon aku masih saja senyam-senyum sendiri. Akhirnya setelah berbulan-bulan mencoba, tersambung juga. Eh tapi sebentar. Aku kan bokek. Hadeuhh gajianku masih bulan depan karena aku baru mulai kerja pada akhir bulan ini.
Dengan pikiran kosong, ku login ke akun mobile bankingku. Hanya untuk menyiapkan mentalku saja. Yah, paling juga sudah tinggal sekian rupiah.
Eh, tunggu.
Duit siapa nih?
Ya ampun, berkah ramadhan. Aku akhirnya menerima gaji dari kantor lamaku. Aku hanya bekerja disana beberapa minggu. Benar-benar tidak kusangka mereka mau membayar gaji ku untuk satu bulan penuh. Alhamdulillah.
Terima kasih untuk pagi yang penuh syukurnya, Tuhan.

You Might Also Like

3 comments

  1. Rejeki memang nggak kemana, ya! :')

    Aku juga pertama tuh kayak gitu! Waktu itu masih kerja part time di Binus. Bulan itu aku cuma bekerja sekali karena terlalu sibuk ngerjain tugas dan project kelompok dari dosen. Pun aku udah rela kalau kerjaku itu nggak dibayar karena toh aku cuma kerja tiga jam dan masa kontrakku udah mau habis. Dan ketika pertengahan bulan datang, ketika mutasi rekening, aku kaget, ternyata bossku itu tetap menggajiku. Malah berlebih :')

    Oya, ini kunjungan pertamaku di sini. Salam kenal :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Reza. Salam kenal juga :)

      Terima kasih bnyk sdh berkenan utk berkunjung. Maaf ya aku jarang sekali memeriksa comment di blog, mengingat jarang ada yg meninggalkan jejak sperti kamu ini hehe

      Nahh ya kan? Aku pun kaget sekali saat menerima gaji tsb. Usaha memang tdk akan pernah menghianati hasil. Apakah kmu skrg kuliah di binus? Semester brp? Let's be friends!

      Delete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Popular Posts

Subscribe