A day in the life

October 11, 2016


Pagi yang monoton dikantor.
Aku seharusnya menenggelamkan diri dalam balutan skripsi.
Bab 3 page 14.
Kukuras habis otakku dalam "Metode Pengembangan Aplikasi", dihari yang masih sefajar ini. Bahkan kau masih bisa menjemur orokmu untuk menyerap vitamin D, disaat aku tenggelam dalam analisa kuesionerku.
Lalu aku terhenti untuk menyadari.
Ini monoton.
Hidupku, rutinitasku, skripsiku. Semuanya hitam dan putih.
Aku rindu menjadi berwarna --kapan memangnya aku pernah punya warna?
Inikah kehidupan seorang wanita dewasa?

Aku bangun pukul 4:37. Sudah siang memang (setidaknya bagi seorang korban jarak, sepertiku). Tapi hidup terlalu melelahkan. Aku butuh tiga menit lagi untuk menggenapkan tidurku.
4:41 barulah aku tersentak. Ini ganjil. Aku kelebihan semenit. Tidak apa, aku harus bergegas.
8:52, disinilah aku sekarang. Masih dalam baluran analisisku.
Apakah suatu hari nanti, ketika aku sudah menimang buah hati, hidup akan semonoton ini?
Entahlah. Kemungkinan ya. Karena aku tidak akan punya alasan untuk bermain - main disekitar kampus hanya untuk latihan padus atau ngadem di SOK.
Tapi toh aku akan memiliki pelipur lara yang selaras dengan kedewasaanku. Keluarga kecilku. Entahlah masih terlalu jauh untuk dibayangkan bagi seorang wanita independen seperti diriku.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Subscribe