Mornings like this
October 16, 2016Kubuka jendela dan pintu. "Mornings like this", gumamku. Kuraih cardigan rajutku --yang terlihat seperti sesuatu yang akan digunakan Oprah Winfrey dalam kunjungannya ke peternakan para wanita Mormon-- menutupi piyama burung hantuku. Aku benar - benar tidak peduli. Aku hanya ingin mengejar kabut. Itu saja.
Hampir pukul enam. Di sinilah aku. Di pinggir sebuah jembatan beton. Di atas sebuah sungai legendaris, Ciliwung.
Teman - teman perkenalkan, kabutku. Sudah terlalu siang memang. Langit pun mulai terang. Namun aku berterimasih pada kabut yang bersedia menunggu keterlambatanku. Inilah kabut yang selalu ku elukan. Menghempaskan harapan di atas permukaan kulitku, setiap fajar menjelang.
0 comments